Berpetualang Sendirian ke Korea Selatan
Artikel ini awalnya diterbitkan pada Februari 2020 di 247 COTTONINK Magazine
Traveling sendirian adalah hal yang sekarang menjadi semakin populer. Kalian bisa mengenal diri lebih baik ketika traveling sendirian. Ini adalah salah satu alasan mengapa Anne Anindhita, seorang Sekretaris Eksekutif dari Deputi Gubernur Bank Indonesia, memutuskan untuk pergi sendirian ke Korea Selatan. Lanjutkan baca artikel ini untuk tahu cerita petualangannya di Negeri Ginseng berikut ini.
Alasan Traveling Sendirian
Saya suka belajar hal baru, bertemu orang baru, dan apapun yang membawa Saya keluar dari zona nyaman. Untuk memenuhinya, Saya putuskan untuk traveling sendiri ke Korea Selatan. Selama dua minggu berada disana, Saya mempelajari banyak hal. Meskipun ini bukanlah kali pertama mengunjungi Korea, Saya ingin menantang diri dan melihat apakah bisa bertahan traveling sendirian.
Tempat Favorit yang Dikunjungi
Kali ini Saya tidak hanya diam saja di Seoul tapi juga berjalan-jalan ke kota-kota seperti Daegu, Busan, dan Pyeongtaek. Agak sulit memilih tempat favorit untuk dikunjungi karena Saya suka setiap sudut negara ini, khususnya di Seoul. Tapi ada tempat tertentu yang selalu Saya kunjungi setiap ke Seoul, namanya Ichon Park. Ichon Park berlokasi di sepanjang Sungai Han. Saya suka tempat ini karena kita bisa melihat cantiknya matahari terbenam di sana. Khususnya di musim semi atau musim panas. Taman ini juga tempat favorit warga asli Korea untuk menikmati matahari terbenam. Mereka akan menggelar karpet piknik atau bahkan mendirikan tenda untuk menikmati matahari terbenam sambil makan ramen. Matahari terbenam di sini tidak pernah gagal membuat saya takjub dengan kecantikannya. Saya selalu bertanya-tanya bagaimana tempat ini bisa memiliki matahari terbenam yang cantik yang terasa tenang dan damai.
Aturan dan Kebiasaan di Korea
Terdapat banyak hal yang saya pelajari selama kunjungan ke Korea. Salah satu yang perlu disorot adalah kesadaran mereka terhadap lingkungan yang bersih. Mereka juga membereskan meja sendiri setelah makan di restoran.
Orang Korea juga ramah dan suka membantu, meskipun tidak semua dari mereka bicara bahasa Inggris. Jika kalian menanyakan arah, kadang mereka juga akan menemani sampai tujuan, memastikan kalian tidak tersasar.
Sistem pembayaran di sana berbentuk kartu atau e-wallet. Jadi bahkan ketika sedang jajan di kaki lima pun, mereka hanya akan menerima kartu untuk pembayarannya.
Trivia
Banyak orang di Seoul berpikir kalau pernikahan bukanlah hal yang penting. Mereka memilih untuk menjalin hubungan dan tinggal bersama tapi bukan untuk menikah. Salah satu alasannya adalah tingginya biaya hidup di sana, maka pernikahan jadi hal yang perlu dipersiapkan dan dipikirkan matang-matang. Salah satu teman Korea saya pernah bilang kalau perempuan Korea itu materialistis. Mereka tidak akan menikah dengan laki-laki yang tidak punya apartemen atau rumah dan karir yang bagus untuk menafkahi mereka. Tapi Saya pikir pola pikir tersebut tidak hanya ditemukan di Korea. Banyak warga dari negara maju yang memiliki pola pikir serupa dengan orang-orang Korea tentang kapan waktu yang tepat untuk menikah.
Rekomendasi Bagi Foodies
Makanan di sini adalah selera saya. Saya suka semua makanan di sini karena memiliki rasa yang serupa seperti makanan Indonesia. Orang-orang Korea sangat suka makanan pedas!
Tempat favorit saya adalah di daerah Hongdae. Segala macam makanan Korea tersedia di sana. Pastikan untuk mengunjungi daerah ini, ya, ketika traveling ke sini!