Perempuan Indonesia Melalui Mata Isyana, Dian, Vanesha dan Raisa

Di tahun 2011, Beyoncé merilis sebuah lagu yang menunjukkan kalau perempuan itu berdaya dengan judul, “Run The World”, yang tentunya kita sangat sukai. Sejak lagu itu keluar, sepertinya semua orang tidak bisa tidak berteriak “Girls!” setiap pertanyaan “Who run the world?” muncul. Bicara soal perempuan yang menggerakkan dunia, kami ingin membahas sedikit tentang perempuan Indonesia yang menjadi inspirasi utama selama 10 tahun terakhir.

 

Dalam merancang pakaian dan menjalani kehidupan secara umum, kami selalu menyoroti kalau inspirasi utama datang dari perempuan. Perempuan Indonesia lebih tepatnya. Kami melihat perempuan sebagai individu yang kuat yang selama ini telah mengalami pertarungan panjang melawan ekspektasi masyarakat yang ingin melihat perempuan tampil dengan cara tertentu dalam rangka menyesuaikan ide mereka tentang kecantikan. Namun kita semua tahu kalau kita tidak seharusnya menyesuaikan diri hanya pada satu standar kecantikkan, karena semua orang cantik dengan caranya masing-masing! Bayangkan jika semua orang tampil sama. Dunia akan jadi membosankan, bukan?

 

Bicara soal perempuan, untuk 10 tahun terakhir ini, sudah tidak terhitung berapa perempuan Indonesia yang sudah pernah kami ajak bekerja sama. Tanpa bantuan mereka, kami tidak akan ada di tempat kami berada sekarang. Dalam empat tahun 247 COTTONINK Magazine eksis, kami juga sudah menampilkan cerita dari banyak perempuan yang melangkah dengan penuh kekuatan di berbagai bidang berbeda. Itu juga salah satu alasan utama kami memutuskan untuk berkolaborasi dengan empat figur perempuan Indonesia favorit, Isyana Sarasvati, dan Vanesha Priscilla untuk COTTONINK, bersama Dian Sastrowardoyo dan Raisa Andriana untuk COTTONINK Studio. Masing-masing mereka memiliki tempat khusus di dalam hati kami, dan kami percaya kalau mereka juga ada di dalam hati kalian.

 

Cemerlang, berani, dan tidak takut tampil beda, adalah hal baik untuk dilihat dari para perempuan masa kini di mana mereka sekarang bisa melakukan apapun yang dinginkan, menjadi apa yang mereka cita-citakan, dan berdaya untuk membuat perubahan. Kami melihat Isyana Sarasvati dan Vanesha Priscilla sebagai dua perempuan muda yang memancarkan sifat-sifat tersebut. Satunya seorang penyanyi dan penulis lagu yang menguasai banyak alat musik serta memiliki basis massa di skena musik pop. Sementara yang satunya lagi adalah pendatang baru di industri perfilman yang juga berbakan dan telah menerima banyak pujian sejak debutnya sebagai Milea di film Dilan 1990.

 

Untuk dua perempuan lainnya, kalian tahu kalau kebanyakan dari kami di COTTONINK HQ tumbuh dengan menonton Ada Apa dengan Cinta? dan tentu saja, mengidolakan aktris dari film tersebut, Dian Sastrowardoyo. Kami melihatnya berkembang menjadi perempuan dewasa hingga sekarang telah menjadi seorang ibu dengan dua anak dan memiliki bisnisnya sendiri, serta masih memainkan peran menakjubkan dalam memotivasi kami untuk berolahraga dan menjalani hidup yang lebih sehat.

 

Di samping menjadi salah satu penyanyi favorit masyarakat Indonesia, Raisa Andriana, memiliki tempat khusus di hati kami karena dia telah menjadi salah satu bagian favorit dalam perjalanan kami. Ini adalah kali ketiga kami berkolaborasi dengan penyanyi ini dan dengan setiap kolaborasi, kami telah melihat pertumbuhannya dalam hal ide, selera fashion, dan kepribadian. Ketika kami pertama kali berkolaborasi di 2015, Raisa adalah seorang perempuan berusia 25 tahun yang baru saja merilis single untuk album keduanya, Jatuh Hati. Dan sekarang, dia telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi seorang ibu.

 

Meskipun terdapat perbedaan di antara keempat perempuan anggun ini, terdapat satu hal yang disetujui oleh mereka berempat. Mereka percaya kalau perempuan Indonesia harus bahagia dengan dirinya sendiri dan merangkul diri mereka yang sebenarnya. Jika kalian sedang mencari kata-kata inspiratif, tak perlu lagi jauh-jauh mencari!

 

Isyana Sarasvati

Kita harus bangga dengan siapa diri kita dan tahu kalau dengan menjadi perempuan tidaklah membuat kita berhenti untuk melakukan hal yang selalu diinginkan.

 

Dian Sastrowardoyo

Perempuan Indonesia harus bangga akan identitas kita dan tidak pernah malu untuk menjadi diri sendiri. Entah Anda adalah seorang pelajar, ibu, pekerja kreatif, kita harus selalu mengejar untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Juga ketahuilah kalau setiap dari kita itu cantik, terlepas dari semua perbedaan yang kita miliki.

 

Vanesha Prescilla

Kita harusnya tidak pernah malu jika seseorang bilang kalau apa yang kita lakukan “seperti cewek”. Malah harusnya kita tunjukkan ke orang-orang kalau kita jalan seperti perempuan, berkelahi seperti perempuan, atau menendang seperti perempuan. Memangnya kenapa? Kita perempuan dan tidak ada yang salah dengan itu!

 

Raisa Andriana

Kita, perempuan Indonesia, harus ingat kalau kecantikan bukanlah tentang warna kulit, model rambut, atau bentuk tubuh seseorang. Tapi tentang mengetahui siapa kita dan merangkul keunikkan yang ada. Kita harus selalu nyaman dengan siapa diri kita.