Bagaimana Menghadapi Quarter Life Crisis?
Dikutip dari Alodokter, quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 18–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial. Lalu, apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami quarter life crisis?
1. Faktor Lingkungan
Hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang mendorong atau menuntut untuk terus memikirkan hidup sehingga menimbulkan kegelisahan dan tekanan. Target dalam hidup yang belum tercapai juga salah satu penyebabnya.
2. Masa Transisi
Di masa transisi, terjadi perubahan dari fase remaja akhir menuju fase dewasa awal. Ketika beranjak dewasa, justru seseorang akan dibebaskan dengan banyaknya pilihan hidup yang mana dia juga harus bisa lebih bertanggung jawab dengan pilihannya.
3. Iri
Sifat iri sebenarnya sudah ada sejak kita kecil. Iri yang seperti apa memangnya? Hadirnya media sosial membawa banyak pengaruh di kehidupan. Seseorang dengan mudahnya membagikan pencapaian mereka, hal itu menyebabkan seseorang akan membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain.
4. Hidup Seperti Apa yang Ingin Dijalani?
Merasa cemas akan pilihan hidup karena sudah dibebaskan untuk memilih dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Merasa kebingungan untuk menjalani hidup dengan mengikuti passion atau sesuai realita untuk memenuhi segala kebutuhan. Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak faktor lain yang menyebabkan seseorang berada di fase quarter life crisis, namun kita tidak perlu terlalu lama meratapi fase ini. Segala fase kehidupan memang harus dihadapi secara bijak. Nah, bagaimana sikap kita untuk menyikapi fase tersebut? #CottoninkTeam sudah merangkumnya di bawah ini :
1. Belajar dari Kegagalan
Faktanya, dari kebahagiaan yang orang-orang dapatkan, di belakangnya terdapat kerja keras dan kegagalan. Gagal adalah hal yang biasa, dengan banyak mencoba seseorang akan belajar lebih banyak. Seseorang punya pilihan untuk menghadapi kegagalan , apakah kegagalan itu diatasi dengan cara bangkit lagi atau memilih menyerah. Come on! Habiskan dulu jatah gagal kita, semua orang pasti pernah gagal. Everyone has their own timing. Jika kamu konsisten dan disiplin pasti kamu akan mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Membuat Tujuan Agar Lebih Terarah
Coba renungkan kembali tujuan-tujuan hidup yang ingin kamu capai. Kamu bisa menulis apapun yang kamu inginkan lalu buat strategi untuk mencapainya dengan cara bertahap. Adanya tujuan membuat kita menjadi lebih terarah dan tidak terombang-ambing dengan kebingungan.
3. Bersyukur
Ada banyak alasan untuk lebih banyak mengucap syukur. Quarter life crisis secara tidak sadar akan memotivasi kamu untuk mencoba kembali dan terus berusaha menjadi lebih baik lagi.
4. Jangan Bandingkan Dirimu
Krisis identitas biasanya akan menyerang seseorang yang mengalami fase ini. Mau seperti apa kita nantinya? Di saat orang lain lebih sukses, kita cenderung membandingkan keadaan diri sendiri dan merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka, hal tersebut pastinya akan menghadirkan perasaan sedih. Mungkin kamu bisa mengurangi bermain media sosial, atau bisa jadi kamu scrolling dengan waktu yang terbatas agar tidak selalu membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain, atau habiskan waktumu dengan kegiatan yang positif.
5. Belajarlah Menerima
Mengalami fase quarter life crisis memang terlihat menyebalkan, tetapi ketahuilah bahwa fase ini justru bisa menjadi awal mula untuk mengevaluasi diri dan mencari jati diri. Belajarlah untuk menerima dan tidak mengutuk keadaan yang tidak sesuai. Ingatlah, jalan hidup setiap orang pasti berbeda.
6. Banyak Membaca Buku
Apakah harus selalu buku yang dibeli di toko? Jawabannya tidak! Banyak lho platform yang menyediakan artikel-artikel bermanfaat untuk pengembangan diri. Banyak membaca buku membuat pola pikir kita berubah, dengan banyak membaca buku kita bisa melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
7. Sharing dengan Teman yang Senasib
Daripada kamu memikul beban sendiri, sharing dengan teman akan sedikit mengurangi bebanmu yang artinya kamu tidak sendirian mengalami fase ini. Pilihlah teman yang membuat pikiranmu berubah menjadi energi positif.
8. Berdoa
Setelah semuanya sudah dilakukan, yang terakhir wajib dilakukan adalah berdoa. Mintalah pada Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran dalam segala sesuatunya. Tuhan pasti punya rencana indah karena setiap orang diberikan jalan yang berbeda-beda.
Apakah cara-cara tersebut sudah kamu lakukan untuk melewati fase quarter life crisis?